Transmisi otomatis dilengkapi dengan kopling fluida sehingga mempermudah pengemudi dalam menjalankan mobilnya. Pengemudi tidka disibukkan oleh tugas menginjak pedal kopling sehingga tidak cepat lelah. Dengan transmisi otomatis pengemudi menjadi lebih ringan tugasnya karena tidak harus selalu memilih dan memindahkan posisi transmisi selama mobil berjalan. Pemindahan gigi pada transmisi otomatis berlangsung dengan sendirinya. Dengan menggunakan kopling fluida maka perpindahan putaran dari motor ke transmisi berlangsung dengan halus sehingga tidak timbul hentak – hentakkan. Tetapi dengan menggunakan kopling fluida maka kemungkinan untuk timbulnya selip agak besar sehingga banyak tenagan motor yang hilang. Kopling fluida terdiri atas komponen – komponen penggerak dan yang digerakkan. Bagian yang berfungsi sebagai penggerak disebut pump  impeller dan bagian yang digerakkan disebut turbine runner. Kedua bagian tersebut ditempatkan di dalam sebuah housing yang diisi penuh dengan minyak dan dipasang saling berhadapan. Pump impeller berhubungan langsung dengan poros engkol, turbine runner berhubungan langsung dengan poros pompa masuk transmisi. Bila motor berputar, pump impeller menggerakkan minyak untuk memutarkan turbine runner dan meneruskan putaran motor ke transmisi.
Salah satu contoh transmisi otomatis adalah Toyoglide yang dikembangkan dengan sukses sejak tahun 1959. Toyoglide terdiri atas tiga bagian utama yaitu:
  1. Torque convertor yang bekerja secara otomatis untuk menambah momen yang diterima dari motor.
  2. Planetary gear (pembantu transmisi) yang memungkinkan mobil berjalan mundur.
  3. Bagian pengontrol hidrolis yang mengatur kerjanya planetary gear dan juga berfungsi menyediakan pelumas untuk bagian – bagian torque convertor.

Pemeriksaan dan perawatan:

Untuk perawatan transmisi otomatis, perhatikan buku pedoman servisnya. Hal ini dikarenakan jenisnya yang banyak sekali. Perawatan yang mudah dilakukan adalah dengan selalu memeriksa dan mengganti minyak pelumas transmisi tersebut.
  1. Periksa tinggi permukaan minyak pelumas transmisi dalam keadaan transmisi panas normal.
  2. Ganti minyak pelumas transmisi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan buku pedoman servisnya (biasanya sekitar jarak tempuh 37.500 km).
  3. Isi minyak pelumas harus tepat antara tanda batas bawah dan tanda batas atas. Dalam keadaan dingin tinggi minyak pelumas harus ada pada tanda bawah.
  4. Hidupkan motor pada putaran idel (stasioner) beberapa saat sampai bak transmisi mencapai suhu normal. Setelah itu tambahkan minyak pelumas sampai tanda batas atas dari batang pengukur minyak pelumas.

Penampang transmisi otomatis