Rantai keteng adalah bagian dari mekanisme katup yang berfungsi  memutar camshaft. Gerak putar camshaft inilah yang digunakan untuk menekan rocker arm, sehingga katup dapat bergerak membuka dan menutup. Kerja rantai keteng dalam 1 siklus usaha sama dengan putaran camshaft. Bila crankshaft berputar 2 kali maka camshaft hanya berputar 1 kali, demikian pula rantai kenteng hanya berputar 1 kali sama dengan putaran camshaft. Dalam putaran langsam 600 rpm, maka putaran rantai keteng adalah 300 putaran dalam 1 menit. Dan seterusnya demikian pada putaran tinggi yaitu  12.000 rpm, maka rantai keteng berputar 6000 putaran dalam 1 menit. Jadi bila dalam 1 tahun atau 2 tahun berapakah rantai keteng sepeda motor atau mobil anda berputar? Tentunya sudah jutaan kali. Jadi kerja rantai keteng yang tak kenal lelah selama mesin hidup, bukan berarti tak membuatnya kelelahan. Rantai keteng pun pasti kelelahan dan akibatnya rantai keteng pun terkikis. Terkikisnya ini dilihat dari bentuk rantai keteng yang semakin memanjang. Atau bisa dikenal dengan suara mesin yang berisik, dan juga bunyi katup berisik. Untuk memastikan kondisi rantai keteng tersebut, maka perlu diadakan pemeriksaan rantai keteng. Batas servis pengukuran rantai keteng harus anda lihat pada buku pedoman servis dari kendaraan yang anda bongkar, sebab tiap kendaraan mempunyai standar servis yang berbeda – beda. Untuk langkah pemeriksaan rantai keteng adalah sebagai berikut:

Pemeriksaan panjang rantai keteng.

Pemeriksaan pertama adalah memeriksa panjang rantai keteng. Langkahnya adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan panjang rantai keteng


  1. Tarik rantai keteng hingga memanjang. Rantai keteng tak boleh kendor, jadi harus benar – benar tegang.
  2. Ukur panjang rantai dengan mistar atau jangka sorong.
  3. Bandingkan hasil pengukuran dengan batas maksimum dari panjang rantai sesuai dengan buku pedoman servis kendaraan yang dibongkar.
  4. Jika rantai lebih panjang dari batas maksimum, gantilah rantai keteng. Tapi bila belum melebihi batas maksimum panjang rantai keteng, maka rantai keteng masih baik.

Pemeriksaan diameter roda gigi.

Pemeriksaan ini bukan berarti mengukur roda gigi, melainkan mengukur rantai keteng yang dipasangkan pada roda gigi dan diukur diameternya. Langkah pemeriksaan diameter roda gigi untuk rantai keteng adalah sebagai berikut
:Cara Pemeriksaan Rantai Keteng
  1. Pasangkan rantai keteng pada roda gigi dari crankshaft.
  2. Ukur diameter rantai keteng yang melingkar di roda gigi crankshaft tersebut.
  3. Catat hasil pengukuran diameter di atas.
  4. Pasangkan rantai keteng pada roda gigi dari camshaft.
  5. Ukur diameter rantai keteng yang melingkar di roda gigi camshaft tersebut.
  6. Catat hasil pengukuran poin no. 5
  7. Bandingkan hasil pengukuran dari kedua pengukuran diameter tersebut dengan batas servis minimum yang ditentukan oleh standar pedoman servis kendaraan tersebut.
  8. Bila diameter rantai keteng lebih kecil dari batas servis  dari kendaraan yang anda bongkar tersebut, maka rantai keteng harus diganti. Untuk contoh bila batas servis untuk crankshaft : 59,4 mm. Bila ukuran pengukuran adalah 58,9 mm , maka artinya rantai keteng sudah harus diganti.

Dalam pemeriksaan rantai keteng, meliputi dua  pemeriksaan. Pemeriksaan panjang rantai keteng dan pemeriksaan diameter roda gigi. Bila hasil pengukuran menunjukkan bahwa rantai keteng sudah aus, maka gantilah rantai ketengnya. Sebab rantai keteng yang sudah kendor, tak hanya menimbulkan suara berisik pada mesin, tapi juga membuat tenaga mesin berkurang. Rantai keteng yang kendor,membuat camshaft dapat lompat, dan akibatnya katup membuka lebih singkat atau sebentar. Selain hanya tenaga mesin yang kendor, keausan pun dapat terjadi pada katup. Dan akibatnya oli masuk ke ruang bakar, dan knalpot mengeluarkan asap putih ( alias ngebul).