Pantai Sawarna..... terletak di Kabupaten Banten sekitar 1 jaman dari Pelabuhan ratu ke arah Barat jadi pilihan touring pada tanggal 26 - 27 November bersama saya dan rekan-rekan kantor. Sekitar 2 tahun lalu sempat berencana ke Sawarna tapi cancel karena sesuatu hal jadi hanya sampai pelabuhan ratu saja. Perjalanan touring kali ini diikuti oleh 13 motor dan saya tidak pakai si biru tapi pakai si putih bongsor punya bapak saya dan bapak saya ikut serta dibonceng. Jadi teman si putih adalah 2 honda beat, 2 Nmax, 1 Jupiter MX, 1 X-ride, 1 Vixion, 1 Estrella, 1 R25, 1 ER6N, 2 HD, dan 1 buah safety car yang bukan towing car ikutan dibelakang.
Tikum utama adalah di Shell Pajajaran Bogor, sedangkan rombongan saya pecah jadi 2 yaitu yang dari arah Timur via jalan raya Bogor dan dari arah Selatan via jalan raya Parung. Sekitar pukul 7.45 baru kami berangkat dari Shell Bogor via Tajur - Ciawi kemudian stop di SPBU sebelum per tigaan ke Cikidang. Sialnya ketika parkir di jalan keluar pom bensin yang menurun eh si putih bongsor tiba-tiba meluncur turun sendiri dan jatuh menimpa gerobak tukang buah. hiks.... alhasil beberapa tempat lecet termasuk di windshield. Mungkin tidak akan terjadi kalau di setir saya miringkan ke kanan bukan ke kiri, lebih aman lagi kalau tidak parkir di turunan ya.
Sebelum berangkat di Shell Bogor |
Setelah break lanjut masuk ke jalur Cikidang, ini baru kali pertama saya lewat jalur ini. Overall adalah sepi, jalanan mulus, sempit, pemandangan bagus, banyak tanjakan dan turunan parah serta yang penting adalah banyak tikungannya. Ada 1 spot turunan kemudian nikung 125 deg ke kiri sambil nanjak dan banyak lagi yang seru-seru. Karena si putih bongsor ini cuma 200 cc dan berboncengan serta saya bawa tool kit and tas samping jadinya ya ngos-ngos an juga mesinnya menghadapi tanjakan terjal, mungkin beda cerita kalau saya pakai si Biru cuma tinggal sentil-sentil gas aja. Saya memang penyuka tikungan tapi cukup frustasi juga pakai Burgman ini karena boncengan dan beban berat jadi sering mentok kanan kiri parahnya mentok nya bukan di standar tapi di dek tengah yang dari plastik. Ganti gaya dengan teknik menikung hanging on bike juga kagak ngaruh masih kena juga, alhasil ketika tikungan tajam harus banyak mengurangi kecepatan. Harley pun dibuat mati menyerah juga di jalur ini dan terpaksa stop dulu karena rem belakang blong dikarenakan selang rem melar kebanyakan pakai rem.
Alhasil jam 10.45 baru sampai ke pasar ikan Pelabuhan Ratu dan lanjut lunch di lantai atas pasar ikan. Disini semua ikan pasti fresh dan nikmat, benar saja semua pada kalap waktu makan ikan yang fresh. Biaya makan habis 1.2 juta untuk 17 orang yang makan, selesai makan jam 13.00 cepat-cepat jalan lagi sebelum kantuk menyerang. Tidak lupa belanja ikan dulu buat oleh-oleh orang rumah.
Pelabuhan ratu ke Sawarna tidak terlalu banyak tikungan tapi kembali dihadapkan pada tanjakan dan turunan curam tidak lupa berhenti di satu spot indah dimana bisa melihat pemandangan teluk yang indah.
Setelah berjalan lagi nanti kita berbelok ke arah kiri masuk ke jalan yang lebih kecil ke arah desa Sawarna, disini jalan ada beberapa spot yang rusak tapi mendekati desa Sawarna kembali lagi bagus dan agak lebar. Kami menginap di Andrew home stay yang letaknya ada persis di sebelah jembatan tapi kami pesan kamar pasir putih yang posisinya harus menyebrang jembatan sekitar 400 meter. Mobil dan 2 HD kami parkir di bangunan penginapan yang ada di pinggir jalan utama dikarenakan jembatan yang ada hanya cukup dilalui motor kecil saja, HD yang seri Ultra cukup riskan kalau dipaksakan lewat karena tidak muat.
Pinjam dulu ya mas |
Pukul 15.00 setelah selesai taruh barang dan parkir motor di kamar pasir putih kami lanjut jalan kaki ke pantai pasir putih sekitar 200 meter dan bermain air tentunya. Di jalan kecil menuju pantai banyak sekali homestay bertebaran kalau datang kesini mendadak bisa pilih-pilih tidak perlu kuatir kehabisan sepertinya karena memang banyak sekali, belum lagi yang ada di pinggir jalan utama
Sawah sebelum ketemu pantai |
Suasana di jalan setelah menyebrang jembatan |
27 Nov 2016
Pagi hari dibuka dengan sarapan bersama kemudian menggunakan motor lanjut lewat jalan dalam menuju ke pantai Tanjung Karang yang khas dengan 2 buah karang besar yang menjulang, disini ombak di pantai tidak terlalu besar karena sudah pecah duluan oleh gugusan karang.
Perjalanan pulang dipilih lewat Cibadak yang jalanan lebih lebar dan tidak seganas Cikidang tapi ya lebih ramai jalanannya. Sempat juga terjadi accident dimana motor beat pop menyundul pick up untung tidak sampai terjatuh. Jalanan Cibadak meski relatif mudah tapi lebih ramai dan ada beberapa spot yang jalannya rusak. Setelah berangkat dalam kondisi kering ketika di Ciawi alhamdulillah dikasih hujan deras dan sekitar pukul 15.00 kami sudah sampai di rumah masing-masing
5 kamar di satu areal berpagar isinya rombongan kami semua |
Perjalanan pulang dipilih lewat Cibadak yang jalanan lebih lebar dan tidak seganas Cikidang tapi ya lebih ramai jalanannya. Sempat juga terjadi accident dimana motor beat pop menyundul pick up untung tidak sampai terjatuh. Jalanan Cibadak meski relatif mudah tapi lebih ramai dan ada beberapa spot yang jalannya rusak. Setelah berangkat dalam kondisi kering ketika di Ciawi alhamdulillah dikasih hujan deras dan sekitar pukul 15.00 kami sudah sampai di rumah masing-masing
Menunggu HD yang per standarnya lepas |
Jembatan menuju pantai |
Foto-foto dulu di pelabuhan ratu |
Hujan deras di Ciawi |
Thank you all riders, sampai ketemu lagi tahun depan......
Tidak ada komentar
Posting Komentar