Swallow..... ban produksi lokal produksi PT. Industri Karet Deli (Sumut) ini jadi pilihan saya untuk menggantikan ban depan motor Burgman 200. Sebelumnya ban yang terpasang adalah Metzeller ME1TEEN, yang saya putuskan ganti setelah pinjam motor untuk commuting. Kenapa pilihan jatuh ke ban lokal bukan pakai merek luar? selain ngejar harga murah Rp. 300,000 untuk ban depan, saya puas dengan performa ban lokal Zeneos ZN62RS yang sebelumnya terpasang di ban belakang N650 saya. Selain itu juga, berhubung ini Burgman jarang jalan sayang saja kalau pakai ban impor yang mahal tapi karetnya keburu getas karena lama parkir sedangkan kembangan masih tebal.





Kurang lebih ban ini sudah saya test sejauh 800 km di track kering, hujan gerimis, deras, dan juga touring ke Bandung via cikalong wetan dan puncak. Visually ban ini banyak kembangannya dan terlihat seperti ban basah seperti pilot road 4 dari Michelin yang reviewnya ada disini. Compundnya sepertinya sih compund soft karena terasa sekali lunak ketika di tusuk dengan kuku serta tidak dirasakan ada perbedaan layer untuk lapisan bannya. Begitu juga dengan arah rotasi ban yang tidak dibedakan untuk ban depan maupun ban belakang, seperti michelin city grip pro yang reviewnya bisa diintip disini.



Performance
First day dibawa commuting ke kantor kondisi jalan basah habis gerimis lumayan terasa licin karena masih adanya lapisan lilin tapi hal ini tidak berlangsung lama kira-kira 50 km sudah habis dan mulai grip lagi ban depannya.



Urban grip SC-109F VS ME1TEEN
  • Pengereman dry road dan wet road ==> kurang lebih sama pakemnya dan tidak slide karena Burgman ini sudah dilengkapi dengan ABS

  • Feed back cornering & cornering grip ==> cornering jauh lebih enak dibandingkan dengan ME1TEEN di akhir periodnya selain itu ada finding ketika saya ganti ban ini cairan anti bocor semuanya sudah cair kembali sehingga sangat berpengaruh ke handling bagian haluan, sebelumnya motor terasa sekali sulit untuk di tekuk-tekuk tidak seperti ketika ban Metzellernya masih baru. Dengan ban depan ini chicken strip nya tersisa sedikit saja di bagian depan padahal dek belum menggesek aspal.

  • Aquaplanning ==> never feel that bro, alias adem ayem aja melibas genangan air tipis maupun yang dalam.

  • Millage ==> jarak 80 km baru berhasil merontokkan rambut-rambut ban saja belum ada tanda-tanda keausan yang berarti

  • Crossing marka jalan ==> ini lumayan berasa meski aspal kering apalagi aspal basah lumayan terasa lari ban nya tapi memang sebaiknya jangan dilibas juga sih. Nah di marka jalan yang bewarna merah ini juga terasa lari juga lo ban nya, just keep safe bros



Marka merah yang melintang ini yang super licin


Verdict
Dengan harga yang relatif murah, ban ini bisa dijadikan alternatif pilihan untuk scooter kesayangan apalagi ini buatan lokal kita turut memutar roda perekonomian dalam negeri juga.
Bagaimana performance setelah millage meninggi dan umur yang bertambah? nanti ya kita update lagi berhubung Burgman sudah kembali lagi ke pemiliknya dan belum dapat pinjaman lagi.

semoga berguna......