CVT..... continous variable transmision merupakan bagian yang bertugas untuk memindahkan daya dari mesin ke ban pada sepeda motor matic. Pada komponen inilah daya dari mesin terbuang, dari beberapa literatur ada yang bilang sampai 30% terbuangnya. Tapi ini juga make sense sih karena kalau kita test akselerasi motor matic ditandingkan dengan motor rantai seringkali yang berpenggerak rantai lah yang lebih unggul bisa ngacir duluan.
Si Koneng Aerox 155 saya jadi korban kali ini untuk di oprek sektor CVT nya, berdasarkan ubahan yang sudah dilakukan di
Burgman bapak saya yang artikelnya bisa dilihat disini. Keluhan utama Koneng adalah top speed yang saya rasa hanya mentok di 110 kpj dengan berat badan saya sekitar 78 kg, jadinya saya penasaran untuk menaikkan top speed Koneng meski akselerasi menurut saya sih sudah cukup meski terasa ada sedikit sekali lag di RPM bawah. Nah kalau bro sis mau tau karakter Aerox 155 bisa intip di artikel ini
Burgman bapak saya yang artikelnya bisa dilihat disini. Keluhan utama Koneng adalah top speed yang saya rasa hanya mentok di 110 kpj dengan berat badan saya sekitar 78 kg, jadinya saya penasaran untuk menaikkan top speed Koneng meski akselerasi menurut saya sih sudah cukup meski terasa ada sedikit sekali lag di RPM bawah. Nah kalau bro sis mau tau karakter Aerox 155 bisa intip di artikel ini
- 6 buah roller NKS 10 gram. Roller ini saya mix selang seling dengan roller bawaan Aerox 13 gram. Menurut saya ini supaya roller lebih cepat terlempar keluar dan membuat drive pulley (depan) mengecil mendorong belt ke diameter besar dan efeknya mengecilkan posisi belt di driven pulley (belakang) untuk mengejar akselerasi
- Per CVT dari DZM Bandung saya pilih yang tune up harian, sepertinya sih 1,000 rpm speknya karena masih lebih keras yang standar. Menurut saya ini supaya RPM naik agak tinggi dahulu dan mangkok pulley belakang baru membuka jadi saluran torsinya lebih terasa di ban belakang. Meski begitu untuk di speed lambat tetap masih enak jalannya tidak harus terlalu mengerung di RPM tinggi mesinnya
- Rumah roller yang sudah di coak dan sudut pulley 13.8 derajat untuk satu set pulley depan. Menurut saya ini ditujukan supaya belt di pulley depan bisa lebih naik lagi dan top speed lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Kalau disandingkan ternyata rumah roller baru ini diameter luar yang bersinggungan dengan belt lebih besar diameternya dibandingkan rumah roller standarnya
- Mangkok CVT di bagian yang menempel dengan kopling beli custom dari pae garage. mangkok CVT ini di lubangi dibagian sisinya, bagian yang menempel dengan kopling, dan ada tambahan rel di bagian yang menempel dengan kopling. Menurut saya bagian yang menempel dengan kopling ada rel dan lubang ini berfungsi untuk membuang kotoran dari ampas kopling sehingga gredeg yang jadi penyakit Aerox gak balik lagi. Sedangkan bagian samping dilubangi untuk meringankan beban mangkok CVT saja
Hasilnya adalah:
- Motor berjalan di RPM yang sama sekitar 3,000 RPM. Tapi motor terasa agak mengerung di RPM 5,000 jadi seperti ada lag torsi antara 3,000 ke 5,000 tapi mesin dari 5,000 ke atas mulai menjambak. Dibandingkan dengan kondisi standar lag torsi ini juga mirip-mirip.
- Torsi lebih terasa dibanding kondisi standar apalagi di sweet spot nya yaitu di kisaran 5,000 - 7,000 RPM. Saya test di ramp naik parkiran kantor sampai berasa mau wheelie
- Top speed tersunat dikit biasanya 110 kpj lebih sedikit masih sering ini ke 100 kpj lebih sulit
- Nafas di RPM 8,000 ke 9,000 sudah terasa penurunan torsinya tidak seperti CVT kondisi standar
- Gredeg harusnya hilang karena sudah pakai mangkok yang dilubangi sehingga kotoran cepat keluar dari mangkok.
- Fuel consumption sepertinya masih sama saja tergantung cara bawa motornya, meski karena lebih enteng maunya di geber terus si Koneng ini. Saya masih dapat sekitar 35 - 35.8 km / liter
- Ketika starter pagi sepertinya rumah roller lebih berisik bunyinya
Total biaya modif diluar ongkos pasang adalah sekitar Rp. 650,000, mungkin kalau mau lebih murah bisa juga di oprek oleh Berkah Cahaya Matic di sebelah lapangan terbang Pondok Cabe Cirendeu, bisa cek di gmap untuk lokasi persisnya.
Next projectnya saya mau ganti per kopling yang 1,000 RPM dan pakai filter udara Ferrox, stay tuned.....
Mungkin ada yang punya resep buat naikin top speed tanpa bore up cc tolong dong di share ya brothers.
Mungkin ada yang punya resep buat naikin top speed tanpa bore up cc tolong dong di share ya brothers.
Tidak ada komentar
Posting Komentar