Dimple Porting........ bahasa ini awalnya asing bagi saya karena lebih sering mendengar oprekan porting polish dimana porting polish adalah membuat licin permukaan intake dan output ruang bakar sehingga udara lebih mudah masuk kedalam ruang bakar. Nah bagaimana dengan dimple porting? kalau kita lihat bola golf yang banyak memiliki coakan di permukaan bolanya nah seperti itulah yang akan dilakukan pada mesin kita.
Setelah baca artikel sana sini bisa diambil kesimpulan bahwa dengan dimple porting akan terjadi vortex stream kecil di atas permukaan dimple sehingga udara yang lewat dibagian atasnya bisa lebih berkurang dragnya ibarat kata menjadi lebih licin. Ini mirip juga seperti permainan bola bowling dimana bola yang berat itu lebih mudah bergulir setelah ada bantalan udara di lintasan bowling. Perbedaannya sekarang yang lewat adalah udara juga bukan bola seperti bola bowling.
Dari penelitian yang dilakukan disana terlihat bahwa volumetrik udara yang lewat pada dimple porting lebih tinggi jika dibandingkan dengan polish. Lebih jelasnya bisa dilihat pada artikel https://gisikuntung.wordpress.com/2018/04/20/intake-dimples-porting/comment-page-1/?unapproved=2012&moderation-hash=5d92fc0a2cb31928e6994bd2c2f9114c#comment-2012
Ok langsung saja si Koneng Aerox 155 yang berusia 2 tahunan dengan hampir 18,000 km di oprek di bengkel langganan DMS (Dynamic Moto Service) punyanya Evan di Bintaro dengan pengerjaan kurang lebih selama 2 hari saja. Selain dimple porting juga saya lakukan pembersihan piston, ruang bakar, ganti busi standar iridium IU24, ganti oli, ganti air radiator, dan pasang bearing seater untuk per CVT. Polish dilakukan untuk output ruang bakar dan leher intake, sedangkan dimple dilakukan untuk bagian intake saja.
Before pembersihan dan porting
|
Intake before |
|
Ouput before |
|
Piston before |
|
Head before |
After pembersihan dan porting
|
Intake after
|
|
Intake after |
|
Head after |
|
Output after
|
|
Belalai after |
|
Belalai after |
|
Piston after |
Hasilnya adalah RPM bawah dan torsi bawahnya terasa meningkat signifikan meski di RPM atas dan top speed performance nya masih sama seperti kondisi sebelumnya. Setelah porting polish istri bilang kalau mesin motor lebih smooth dan tarikannya berasa lebih responsif dibandng sebelumnya. Konsumsi bensin karena masih jarang-jarang jalan sepintas terlihat hampir sama saja sekitar 1 : 42 - 44 km/l untuk yang paling iritnya.
Overall saya happy dengan porting polish ini setelah sebelumnya bimbang untuk melakukan bore up. Bore up akhirnya saya coret dari list to do karena kuatir bermasalah ketika touring di kemudian hari meski sudah banyak pengguna diluar sana bore up dan baik-baik saja. Buat kenceng-kencengan tentunya lebih puas sensasinya naik RedZee yang beringas
Efek samping adalah ICS saya terkadang error (code 37) tapi ICS error ini sudah terjadi dari awal motor turun dealer dimana langsam nya sempat kadang terlalu rendah serta hilang gas kalau sekarang malah relatif lebih tinggi setelah dimple porting. So far sih tidak mengganggu berkendara dan intermittent jadi sering saya cuekin saja.
Semoga berguna........
Tidak ada komentar
Posting Komentar